Post Traumatic Stress Disorder
Penyakit ini biasa disingkat PTSD. PTSD adalah suatu
penyakit yang cukup umum dimana keadaan pasien yang menderitanya akan merasakan
dia tidak dapat berhenti memikirkan suatu trauma yang dialaminya bahkan sering
terbayang-bayang dalam pikirannya dalam intensitas yang sering. PTSD bisa
mengarahkan seseorang menjadi peminum alkohol atau depresi, menggangu
pekerjaan, aktivitas sehari-hari dan hubungan keluarga atau suami istri.
PTSD adalah suatu bentuk kecemasan yang berkembang dari
suatu trauma yang dialami seseorang yang baik yang mengakibatkan kerusakan
fisik atau ancaman kerusakan fisik. Seseorang bisa mengalami PTSD setelah
kecelakaan, perang, pemerkosaan, penculikan, tsunami, dan bencana lainnya.
PTSD juga dapat berkembang walaupun kita tidak ikut dalam
suatu musibah tetapi kita menyaksikan musibah tersebut apalagi yang terkena
musibah adalah orang terdekat yang disayangi, para pekerja penolong bencana
juga rawan terkena penyakit ini.
Seseorang yang mengalami PTSD akan terbawa perasaannya baik
takut atau marah ke kehidupan sehari dan aktivitas sehari-hari.
Semua usia dari anak sampai orang tua dapat terkena PTSD. Wanita
lebih sering ketimbang laki-laki. Diduga perkembangan ke arah PTSD ini juga
dipengaruhi oleh gen. Di otak para ilmuwan mengenal bagian yang dinamakan
Amygdala, amygdala ini dipercaya mengontrol rasa takut, pada PTSD amygdala
bekerja melebihi normal.
Seseorang yang berkembang ke PTSD mempunyai level hormon
yang abnormal (kortisol dan norepinefrin) yang menyebabkan memori
berkepanjangan. PTSD akan menyebabkan orang mudah tersinggung, kehilangan rasa
suka terhadap sesuatu yang biasa disukai mudah marah bahkan hingga menjurus ke
aksi kekerasan kepada orang terdekatnya. Gejala lainnya dapat berupa perasaan
bersalah dimana dia merasa masih hidup sedangkan yang lainnya meninggal dalam
bencana, menghindari orang-orang yang dapat mengingatkan kejadian trauma
tersebut, sulit untuk mempercayai orang lain.
PTSD dapat mempengaruhi keluhan fisik antara lain sakit
kepala, nyeri dada, dan gamgguan pencernaan. Beberapa orang akan membaik dan
sembuh sekitar 6 bulan namun beberapa bahkan tidak pernah mencapai kesembuhan.
Gejala-gejala tersebut harus berlangsung lebih dari sebulan
sebelum dikatakan seseorang menderita PTSD, apabila belum satu bulan gejala ini
dinamakan Acute Stress Disorder (ASD).
Penangan PTSD biasanya baik dengan menggunakan obat
antidepresan dan psikoterapi. Psikoterapi bisa berupa cognitive behavioral
treatment atau CBT. CBT termasuk
membentuk kembali pemikiran seseorang, hal ini didasarkan bahwa pemikiran
berpengaruh terhadap perasaan. Terapi pemaparan juga termasuk dalam CBT dimana
seseorang dipaparkan untuk mengingat kejadian tersebut lagi dan lagi sehingga
berkurang rasa takutnya. CBT lainnya seperti desensitasi, diskusi kelompok dan
lainnya.
Anda bisa menolong diri sendiri dengan belajar mengenai
PTSD, berbicara pada dokter yang Anda percaya, olahraga dan beribadah. Hati-hati
bila Anda mengetahui penderita PTSD yang mengarah ke bunuh diri, segera bawa ke
dokter profesional untuk mencari bantuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar