29 Januari 2015

Tidak bisa lepas dari trauma masa lalu, bisa jadi Anda mengalami PTSD

Post Traumatic Stress Disorder

Penyakit ini biasa disingkat PTSD. PTSD adalah suatu penyakit yang cukup umum dimana keadaan pasien yang menderitanya akan merasakan dia tidak dapat berhenti memikirkan suatu trauma yang dialaminya bahkan sering terbayang-bayang dalam pikirannya dalam intensitas yang sering. PTSD bisa mengarahkan seseorang menjadi peminum alkohol atau depresi, menggangu pekerjaan, aktivitas sehari-hari dan hubungan keluarga atau suami istri.

PTSD adalah suatu bentuk kecemasan yang berkembang dari suatu trauma yang dialami seseorang yang baik yang mengakibatkan kerusakan fisik atau ancaman kerusakan fisik. Seseorang bisa mengalami PTSD setelah kecelakaan, perang, pemerkosaan, penculikan, tsunami, dan bencana lainnya.

PTSD juga dapat berkembang walaupun kita tidak ikut dalam suatu musibah tetapi kita menyaksikan musibah tersebut apalagi yang terkena musibah adalah orang terdekat yang disayangi, para pekerja penolong bencana juga rawan terkena penyakit ini.

Seseorang yang mengalami PTSD akan terbawa perasaannya baik takut atau marah ke kehidupan sehari dan aktivitas sehari-hari.


 (sumber gambar: veteranstrainingsupportcenter.org)

Semua usia dari anak sampai orang tua dapat terkena PTSD. Wanita lebih sering ketimbang laki-laki. Diduga perkembangan ke arah PTSD ini juga dipengaruhi oleh gen. Di otak para ilmuwan mengenal bagian yang dinamakan Amygdala, amygdala ini dipercaya mengontrol rasa takut, pada PTSD amygdala bekerja melebihi normal.

Seseorang yang berkembang ke PTSD mempunyai level hormon yang abnormal (kortisol dan norepinefrin) yang menyebabkan memori berkepanjangan. PTSD akan menyebabkan orang mudah tersinggung, kehilangan rasa suka terhadap sesuatu yang biasa disukai mudah marah bahkan hingga menjurus ke aksi kekerasan kepada orang terdekatnya. Gejala lainnya dapat berupa perasaan bersalah dimana dia merasa masih hidup sedangkan yang lainnya meninggal dalam bencana, menghindari orang-orang yang dapat mengingatkan kejadian trauma tersebut, sulit untuk mempercayai orang lain.

PTSD dapat mempengaruhi keluhan fisik antara lain sakit kepala, nyeri dada, dan gamgguan pencernaan. Beberapa orang akan membaik dan sembuh sekitar 6 bulan namun beberapa bahkan tidak pernah mencapai kesembuhan.

Gejala-gejala tersebut harus berlangsung lebih dari sebulan sebelum dikatakan seseorang menderita PTSD, apabila belum satu bulan gejala ini dinamakan Acute Stress Disorder (ASD).

Penangan PTSD biasanya baik dengan menggunakan obat antidepresan dan psikoterapi. Psikoterapi bisa berupa cognitive behavioral treatment atau CBT.  CBT termasuk membentuk kembali pemikiran seseorang, hal ini didasarkan bahwa pemikiran berpengaruh terhadap perasaan. Terapi pemaparan juga termasuk dalam CBT dimana seseorang dipaparkan untuk mengingat kejadian tersebut lagi dan lagi sehingga berkurang rasa takutnya. CBT lainnya seperti desensitasi, diskusi kelompok dan lainnya.


Anda bisa menolong diri sendiri dengan belajar mengenai PTSD, berbicara pada dokter yang Anda percaya, olahraga dan beribadah. Hati-hati bila Anda mengetahui penderita PTSD yang mengarah ke bunuh diri, segera bawa ke dokter profesional untuk mencari bantuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar