02 Februari 2015

Fakta: Tidak semua kuman tuberkulosis menyebabkan penyakit TB!

Tuberkulosis atau TB merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang cukup banyak menyebabkan kematian di seluruh dunia, kira-kira 2 milyar manusia terserang TB di seluruh dunia. Tiap tahun, 3 juta orang meninggal akibat TB.


(123rf.com)

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri bernama Mycobacterium tuberculosis. Menular melalui udara ketika penderita batuk, bersin, atau mengeluarkan ingus. Seseorang yang terinfeksi oleh bakteri TB dapat menjadi laten (bentuk yang tidak aktif) atau menjadi infektif tergantung pada keadaan kekebalan tubuh seseorang. Penyakit TB tidak ditularkan dari pakaian penderita, kasur, atau benda-benda yang dipegangnya.

Hanya sekitar 10% saja infeksi TB itu menjadi aktif. Kebanyakan orang yaitu 90% yang telah terinfeksi tidak berkembang menjadi TB yang aktif. Bakteri TB masuk kedalam tubuh melalui pernapasan, mula-mula akan bersarang pada kantong kecil di paru-paru yang dinamakan alveoli. Bakteri adalah benda asing yang harus dimusnahkan oleh tubuh melalui sistem kekebalan. Makrofag memainkan peran penting dalam melenyapkan bakteri ini. Sebagian besar bakteri akan mati dimakan makrofag. Namun, beberapa bakteri akan membentuk suatu perisai pelindung jadi ketika makrofag memakannya si bakteri masih hidup dalam perisai pelindung tersebut. Selama kekebalan tubuh bagus, bakteri tidak akan aktif, namun ketika kekebalan tubuh menurun maka TB akan menjadi aktif dan menyebar ke seluruh tubuh mengikuti makrofag.

Gejala awal penyakit TB adalah keringat malam, berat badan turun, nafsu makan tidak ada, dan demam, beberapa ada yang mengaitkan dengan kejadian batuk lebih dari tiga minggu. Namun, beberapa penderita mempunyai gejala yang sedikit bahkan ada yang tidak timbul gejala. Pada keadaan infeksi yang lebih lanjut, keluhan sesak, batuk darah mungkin dapat timbul. Keluhan TB sangat luas apabila dalam tahap lanjut karena bakteri dapat menyebar kemana-mana di bagian tubuh.


Beberapa pilihan diagnosis sekarang ini sudah banyak dalam menentukan seseorang apakah terkena TB. Mantoux test dapat digunakan untuk mendeteksi infeksi pada pasien yang 6-8 minggu baru terkena infeksi. Selain mantoux beberapa test lain juga ada tapi yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah tes dahak atau sputum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar