25 Januari 2015

Kelopak Mata Jatuh, Bibir Merot, Hilang Rasa Kemungkinan Bell's Palsy

Bell’s palsy adalah kelemahan otot pada salah satu sisi wajah.

Suatu otot harus dikontrol oleh saraf agar bisa bergerak, seperti halnya otot wajah yang dikontrol oleh saraf khusus. Saraf tersebut adalah saraf VII (ketujuh) dari saraf yang bercabang dari otak yang khusus memberikan kontrol pada otot wajah.

Saraf ketujuh ini berasal dari batang otak mulai bercabang ke seluruh wajah se sisi. Maksudnya saraf ketujuh kiri ya untuk bagian sebelah kiri wajah, percabangannya dimulai tepat di belakang telinga kita. Bersyukurlah kepada Allah SWT karena kita bisa menutup-buka mata, tersenyum, mendengar (ya hal ini karena saraf ketujuh membantu otot-otot penggerak tulang pendengaran), mengeluarkan air mata, ngiler juga dipersarafi oleh saraf ketujuh. Selain mempunyai fungsi penggerak (motorik) saraf ketujuh juga berperan dalam dalam sensasi (sensoris) yaitu merasakan rasa makanan hmmm... yummy...

Dokter Charles Bell adalah dokter pertama yang mendeksripsikan gejala ini pada tahun 1882, dr. Bell adalah dokter berkebangsaan skotlandia, sedangkan palsy adalah bahasa kedokteran yang berarti kelemahan. Bell’s palsy dinamakan demikian untuk menghargai penemunya.

Pada pasien dengan Bell’s palsy, otot wajahnya tiba-tiba berhenti bekerja menjadi lemah, memburuk sampai 48 jam. Kelihatan sekali pada bagian tampak wajah tampak mencong se sisi, mulut tampak jatuh, mata kelihatan malas dan susah untuk ditutup atau dibuka.

Pasien dengan Bell’s palsy juga bisa merasakan pendengarannya semakin peka (tambah keras) dan sakit disekitar telinga.

Kehilangan rasa juga dapat dirasakan pada bagian sisi yang terkena, namun penderita jarang sekali menyadarinya karena lidah sebelah masih terasa.

Kabar baiknya, Bell’s palsy biasanya kembali normal beberapa minggu sampai bulan kemudian dan tidak meninggalkan bekas, saraf ketujuh memperbaiki dirinya sendiri menjadi normal.

Penyebabnya diduga adalah infeksi virus yang menyebabkan pembengkakan di sekitar saraf ketujuh ini, sering diduga karena infeksi virus herpes simplex walaupun virus lainnya juga mungkin.

Gejala pada Bell’s palsy bisa mirip dengan penyakit lain seperti tumor yang menekan saraf ketujuh atau menekan otak, stroke atau berbagai infeksi lain.

Untuk memastikan diagnosis perlu diperiksa ke dokter. Dokter akan menilai melalui wawancara (anamnesis) dan pemeriksaan fisik. Bila perlu maka dokter akan melakukan pemeriksaan lebih canggih lagi.

Elektromyografi dan Nerve Conduction Velocity, saya sendiri belum pernah melakukannya, tesnya semacam memberikan aliran listrik yang kecil dan tidak sakit kepada otot wajah kemudian dinilai.

Pemeriksaan lebih canggih lainnya seperti CT Scan atau MRI mungkin saja dilakukan, hal ini untuk memastikan penyebabnya buakn dari tumor atau apapun di otak Anda.

Jika memang benar penyebabnya stroke atau tumor, tidak akan menjadi jaminan kelemahan otot wajah tersebut akan sembuh, biasanya selain kelemahan wajah dokter akan menemukan tanda lainnya pendukung tumor atau stroke.

Sebagian besar pasien akan sembuh sendiri (3 dari 4 orang yang menderita penyakit ini), namun penanganan dengan obat-obatan steroid dan antivirus dapat memberikan hasil yang lumayan bagus.


Pasien yang kesulitan menutup mata sebaiknya diberikan penutup mata (eye patch) atau setidaknya diberikan penutup mirip bajak laut supaya tidak kelilipan karena otot mata yang sulit menutup tadi. Dokter mungkin saja memberikan air mata buatan agar mata tidak kering.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar