Terdapat dua kelompok besar cairan intavena, yaitu cairan kristaloid dan cairan koloid. Pada artikel ini akan dibahas CAIRAN KRISTALOID:
Adalah larutan air dengan elektrolit dan atau dekstrosa (Rahadianto,2009). Larutan ini tidak mengandung protein. Zat terlarut dalam larutan ini mudah menembus membran kapiler.
Contoh larutan kristaloid paling banyak digunakan adalah Ringer Laktat: Larutan ini ditemukan oleh Sydney Ringer pada tahun 1880, seorang dokter berkebangsaan Inggris yang mempelajari mekanisme kontraksi jantung. Cairan ini berangsur-angsur semakin popular dan pada tahun 1930an seorang dokter anak Amerika bernama Alexis Hartmann mengusulkan untuk menambahkan natrium laktat yang berguna sebagai buffer untuk mengatasi asidosis metabolik (Paul, 2006).
Cairan Ringer Laktat mengandung potassium dan kalsium yang kira-kira seperti konsentrasi ion bebasnya dalam plasma.
Adalah larutan air dengan elektrolit dan atau dekstrosa (Rahadianto,2009). Larutan ini tidak mengandung protein. Zat terlarut dalam larutan ini mudah menembus membran kapiler.
Contoh larutan kristaloid paling banyak digunakan adalah Ringer Laktat: Larutan ini ditemukan oleh Sydney Ringer pada tahun 1880, seorang dokter berkebangsaan Inggris yang mempelajari mekanisme kontraksi jantung. Cairan ini berangsur-angsur semakin popular dan pada tahun 1930an seorang dokter anak Amerika bernama Alexis Hartmann mengusulkan untuk menambahkan natrium laktat yang berguna sebagai buffer untuk mengatasi asidosis metabolik (Paul, 2006).
Gambar: Ringer Laktat, (Sumber: Fathirphoto.wordpress.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar