Nona A, seorang wanita berusia 25 tahun, menderita batuk berdahak sejak tiga bulan yang lalu. Ia kost di daerah perumahan kumuh di Jakarta dan sudah 2 tahun bekerja di sebuah mall. Ia bekerja dari pagi hingga sore dan selama bekerja ia makan tidak teratur dan sering membeli makanan siap saji. Kemudian batuk-batuk yang dialaminya semakin parah selama seminggu ini dan kadang-kadang disertai dengan bercak darah. Namun ia tidak pernah berobat, ia menganggap sakitnya karena ia sering bekerja di ruangan berAC.suatu hari Nona B teman satu kosnya, mengetahui penyakitnya, ia kaget temannya menderita batuk darah, dan ia menyarankan agar Nona B berobat. Menurutnya batuk berdarah itu penyakit menular. Timbul kekhawatiran dalam diri Nona A, ia menuruti saran temannya dan kemudian memeriksakan dirinya ke sebuah klinik swasta. Menurut dokter ia harus menjalani pengobatan selama 6 bulan dan tidak boleh berhenti minum obat. Nona a sangat sedih dan khawatir penyakitnya tidak dapat sembuh, ia juga malu dengan teman-temannya, ia memutuskanberhenti bekerja dan memutuskan berhenti bekerja dan pulang ke rumahnya dan menjalani pengobatan disana.
Data tambahan:
Identitas penderita: belum menikah, tidak bekerja saat ini. Gajinya 1 juta per bulan. Digunakan untuk membayar kos 250 ribu per bulan dan sisanya untuk transport dan makan.
Riwayat pendidikan: tamat SMA
Rumah tempat tinggalnya sangat berdekatan dengan tetangganya, berukuran 200 meter persegi, lantainya tanah, jendela hanya di bagian depan. Rumah tersebut jarang dibersihkan. Selain batuk, penderita juga sesak, kadang-kadang demam, dan mempunyai kebiasaan makan tidak teratur dan sedikit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar