Gambar di atas difoto dari Puskesmas Rajabasa Indah.
Syok anafilaksis merupakan reaksi obat
yang tidak diharapkan karena terjadi secara cepat dan mengancam jiwa, dalam
praktik klinis atau di puskesmas hal ini bisa saja terjadi. Reaksi ini termasuk
reaksi hipersensitivitas yang dimediasi IgE.
Sangat penting sehabis melakukan tindakan
injeksi (menyuntik) pasien dibiarkan untuk beristirahat sejenak (10 menit)
sebelum diperbolehkan pulang. Bahkan menurut pengalaman saya, seharusnya pasien
harus ditensi ulang untuk memastikan bahwa tensinya stabil. Waspada apabila
tensi sistolik turun menjadi 70mmHg. Turunnya tekanan darah biasanya mengikuti
umur yang turun dari 30% dari normal.
Penatalaksanaan syok anafilaktis dapat berbeda sedikit tergantung pedoman tertentu. Pemberian adrenalin juga bisa secara subkutan maupum intramuskular.
Pada pasien dengan reaksi berat dapat ditambahkan dengan kortikosteroid seperti dexamethasone 20mg IV dilanjutkan dengan dosis pemeliharaan.
Pada pasien yang berusia tua atau dengan riwayat penyakit kardiovaskuler pemberian adrenalin sekitar 0,1-0-2 cc dengan interval 5-10 menit.