25 Desember 2010

hii ngerinya ada monster di penyakit ini. scabies - penyakit kudisan, gudikan, budugan.

Penyebab
Disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei varian hominis

Berikut taksonominya
Filum : Arthopoda
Kelas : Arachnida
Ordo : Acarina
Superfamili : Sarcoptes


(gambar: S. scabiae var. hominis, gambaran scanning. Sumber : newscientist)
ukuran : 300-450 mikron (betina), 200 – 240 mikron x 150 – 200 mikron (jantan). Stadium dewasa memiliki empat pasang kaki. Tungau ditemukan terutama pada daerah dengan higiene buruk, lingkungan padat, dan miskin.

Gejala klinis


(gambar: tangan yang terinfeksi. sumber: vantas.wordpress)

cardinal sign : minimal ditemukan dua tanda dari tanda-tanda berikut.

  • Gatal pada malam hari (pruritus nokturna)
ini disebabkan aktivitas tungau yang meningkat pada malam hari karena perbedaan suhu dan kelembaban.

  • Penyebaran penyakit adalah mengelompok
ditemukan dalam lingkungan dalam keluarga, sekelompok masyarakat, asrama, atau suatu daerah tertentu, terutama daerah kumuh.
  • Terowongan (kunikulus)
Lesi primer skabies berupa terowongan pada lapisan stratum korneum kulit. Terowongan berisi tungau, telur, dan hasil metabolisme. Terowongan dibuat oleh S. scabiei betina. Dua hari setelah kopulasi tungau bertelur 2-3 butir per hari. Telur akan menetas dalam waktu 3-5 hari manjadi larva.

(gambar: terowongan pada lapisan luar kulit, sumber: lindane)


  • Ditemukannya tungau.
  • Didapatkan dengan mengeluarkan tungau dengan kerokan kulit atau biopsi pada papul, jangan dilakukan pada bagian yang berdarah (ekskoriasi). Kerokan dilakukan pada beberapa tempat lesi terutama pada sela jari tangan. Sebelum dilakukan pengerokan, teteskan minyak mineral pada skalpel dan lesi yang akan dikerok.

Pengobatan


(gambar:contoh sediaan krim permetrin 5%, sumber: tristatemeds)

Ditentukan pada stadium dan usia.
  • Preparat Sulfur presipitatum 5-10%
Efektif pada semua stadium kecuali telur. Pengobatan minimal selama 3 hari agar larva yang menetas juga bisa dimatikan.
  • Gama benzen heksaklorida
Bersifat neurotoksik, tidak diberikan pada anak di bawah usia 6 tahun.
  • Permetrin krim 5 %
Paling banyak digunakan di Indonesia
  • Benzilbenzoat 20-25% dan krotamiton

REFERENSI

Sutanto, et al. 2008. Parasitologi Kedokteran. FKUI.
Sumber gambar : vantaz.wordpress, newscientist, lindane.