LJK UN SMA: 2 Persen Biodata Tidak Bisa Di-Scan
(Unila): Sekitar 2 persen dari total 51.580 siswa SMA yang mengikuti ujian nasional tidak mengisi biodata dengan baik dan kurang bersih menghapus lembar jawaban komputer (LJK)."Akibatnya, scanner (alat pemindai, red) yang memeriksa hasil kerja mereka tidak bisa melanjutkan pekerjaannya karena ada ketidakberesan," kata Kepala Pusat Komputer (puskom) Unila Drs.I Komang Winatha,M.Si di lantai IV Gedung Rektorat Unila, Jumat (24-4).
Oleh sebab itu, LJK yang tidak bisa dipindai terpaksa diperiksa secara manual dengan pengawasan ketat. "Kami menggunakan tiga scanner terdiri dari dua Opscan 5 dan satu Opscan 6," kata Komang, seperti dikutip Lampung Post, Sabtu (25/04).
Dia mengatakan Opscan 5 adalah alat pemindai yang memiliki kecepatan normal 5.000 lembar/jam, dedangkan Opscan 6 memiliki kecepatan 6.000 lembar/jam. Namun, karena berbagai hambatan yang ditemui, Opscan 5 maksimal hanya mampu memindai 3.000 lembar/jam. "Itu pun kita harus mematikan mesin setiap empat jam sekali agar alatnya tidak rusak," kata dia.
Hingga kemarin, baru dua mata pelajaran hari pertama yang berhasil dipindai. Target untuk menyelesaikan pemindaian, Senin (27-4), kemungkinan tidak tercapai. "Namun, kami berusaha semaksimal mungkin bisa memenuhi target tersebut," kata dia.
Komang mencontohkan ada siswa yang lupa mengisi tanggal lahir, tidak mengisi paket soal, tidak mengisi nomor ujian. Ada juga siswa yang tidak bersih menghapus bekas jawaban yang salah sehingga Opscan menolak pemindaian. "Untuk hal-hal semacam itu kami perbaiki secara manual yang penting tidak mengubah substansi. Kami hanya memperbaiki biodata," kata dia.
Dia mengatakan untuk pemindaian LJK siswa SMA dilakukan di Unila, LJK SMK dilakukan di Dinas Pendidikan Provinsi Lampung. Siswa SMA yang mengikuti UN sebanyak 51.580 dengan enam mata pelajaran yang diujikan, berarti total LJK yang harus dipindai sebanyak 309.480. Sedang untuk siswa SMK sebanyak 19.378 dengan tiga mata pelajaran, LJK yang harus dipindai sebanyak 58.134 lembar. [lampung post]
